Mesin Tetas STATIS - Tanpa Bolak Balik Telur

Mesin Tetas Statis  : Bukan Mesin Tetas Manual  & Bukan Mesin Tetas Otomatis

Sudah kita ketahui bahwa pada umumnya proses penetasan telur unggas / burung dengan menggunakan mesin tetas pasti melalui proses bolak balik telur secara rutin setidaknya 2 sd 3 kali atau lebih dalam sehari dengan tujuan supaya kehangatn yang diterima oleh telur bisa merata.

Pembalikan telur ini bisa dilakukan secara manual (seringkali merepotkan karena harus terjadwal rutin) atau bahkan menggunakan sistem mekanik otomatis yang cukup canggih sehingga tidak perlu lagi membolak balik telur secara manual (yang pastinya akan membutuhkan biaya lebih mahal dan proses pembuatannya yang cukup rumit juga)

Berikut ini kita akan coba untuk mempelajari alternatif lain dalam pembuatan mesin tetas.

Mesin Tetas Statis : adalah mesin tetas telur yang tidak memerlukan proses rutinitas bolak-balik telur baik secara manual maupun otomatis. Dengan prinsip menggunakan hawa hangat yang dihembuskan secara relatif merata ke setiap telur tetas.

Pemberian nama atau istilah Statis ( yang artinya : diam ) hanyalah untuk membedakan dengan nama jenis mesin tetas yang sudah umum dikenal yaitu : mesin tetas manual & mesin tetas otomatis. Namun pada kenyataannya telur tetas tidak lah benar benar diam 100% karena masih mengalami pergerakan / bahkan pembalikan dikarenakan proses pengecekan fertil dan tidaknya telur di minggu pertama dan mengalami pergerakan juga pada saat proses pindah rak. Adapun  kesengajaan merutinkan proses bolak balik telur secara berkala memang tidak ada di dalam prosedur pengoperasian Mesin Tetas Statis

Mungkin Mesin Tetas STATIS ini akan terdengar agak aneh karena sangat banyak sekali kita terima informasi dari berbagai pihak bahwa proses bolak balik telur ini sangat penting sekali , kalau nggak penting untuk apa sampai repot repot dibuatkan system mekanik yang bahkan tergolong canggih supaya bisa membolak-balik telur secara otomatis sebagai mana yang diterapkan oleh pabrik / industri penetasan pada umumnya dengan alasan agar embrio tidak lengket dan memaksimalkan penyerapan nutrisi di kuning telur oleh embrio itu sendiri


Namun beginilah kenyataannya , bahwa jika kita bisa menjamin bahwa kehangatan dan kelembaban telur bisa merata tanpa perlu proses bolak balik maka berarti telur juga akan mempunyai kemungkinan besar bisa menetas dengan baik, sebagaimana yang bisa kita saksikan sendiri di alam bahwa telur kura kura maupun burung Maleo pun bisa berhasil menetas tanpa bolak balik karena kehangatan yang diterimanya sudah cukup merata dari hangatnya pasir / tanah yang mengelilinginya, tinggal sekarang bagaimana kita membuat mesin tetas yang faktor pemerataan suhu dan kelembabannya sangat baik dengan media aliran udara yang relatif  merata dengan baik untuk meniru proses alamiah tersebut. 

Adapun tentang masalah embrio yang katanya bisa lengket karena tidak dibolak balik maka hal tersebut sebenarnya sudah diantisipasi  oleh struktur alami telur itu sendiri yaitu dengan adanya : Kalaza yang menjaga supaya kuning telur tetap berada di tengah.



Bukti bukti hasil penetasan dengan menggunakan mesin tetas statis bisa dilihat di Youtube Channel ini


Untuk dapat memberikan hasil pemerataan suhu pada telur dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

*. Bahan yang dipakai untuk menjadi box mesin tetas harus mempunyai kualitas bagus dalam menahan hawa hangat supaya proses pemerataan suhu bisa terjadi dengan lebih mudah lagi. Dalam hal ini maka dipilihlah box styrofoam atau kulkas bekas sebagai bahan untuk membuat box mesin tetas .

*. Posisi lampu pijar / penghangat juga sangat menentukan, dalam percobaan yang telah dilakukan : Memilih sumber penghangat berada di bawah telur bisa mempermudah untuk proses pemerataan suhu pada telur dengan lebih baik lagi karena sifat dari udara hangat adalah cenderung naik ke atas. 

*. Temperatur yang stabil juga akan sangat berpengaruh terhadap kemungkinan naiknya prosentase telur berhasil menetas menjadi lebih baik, oleh karena itu sebaiknya menggunakan selisih suhu bawah dan suhu atas yang seminim mungkin saja , biasanya saya pakai patokan agar cangkang telur berada di suhu 37,5 sampai dengan 37.7 Namun sayangnya kalau kita pakai settingan suhu yang terlalu dekat selisihnya ini maka kemungkinan besar lampu pemanas akan cepat putus, untuk menghindarinya maka saya tidak lagi memakai sistem on off lampu melainkan sistem redup terang yang lebih cocok untuk mesin tetas model statis ini. 


Bisa klik juga videonya di sini

*. Akurasi Thermometer harus bagus, Thermometer yang berada di pasaran ternyata tidak selamanya selalu pasti akurat, bisa baca detailnya di siniUntuk bisa mendapatkan thermometer yang akurat atau dalam artian sudah dikoreksi / dibandingkan dengan thermometer yang sudah bersertifikat akurat, silahkan order di shopee

Dengan memperhatikan ke-4 faktor di atas maka kita bisa membuat mesin tetas statis yang hemat listrik juga karena pemakaian energi panas yang dihasilkan oleh lampu pijar / penghangat bisa menjadi lebih efektif dengan ruang tetas yang semakin luas karena memungkinkan untuk dibuat rak bersusun dengan menggunakan jarak antar rak yang seminimal mungkin.

Semenjak tahun 2020 lalu saat saya pertama kali memperkenalkan tentang mesin tetas statis ini secara online lewat Youtube & Facebook sampai sekarang, maka mesin tetas statis telah mengalami banyak sekali perubahan hingga sampai di teknologi memanfaatkan charger HP sebagai sumber listrik mesin tetas USB 5 Volt DC sehingga saat PLN padam maka bisa dengan mudah menggunakan powerbank sebagai sumber listrik cadangan. Dan pastinya mesin tetas 5 Volt ini tergolong sebagai mesin tetas yang super hemat listrik karena bebannya sangat ringan sekali.

Info selengkapnya tentang mesin tetas USB ini bisa di klik juga di sini